Radigfamedia.com, Jakarta – Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly, mengatakan bahwa selama pemeriksaannya di Gedung KPK, penyidik tidak menyinggung soal keberadaan Harun Masiku.

“Tidak ada pertanyaan soal keberadaan Harun,” ujar Yasonna usai menjalani pemeriksaan pada Rabu sebagaimana dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan bahwa materi pemeriksaan hanya membahas data perlintasan imigrasi Harun Masiku dalam kapasitasnya sebagai Menkumham.

“Saya hanya menyerahkan data perlintasan Harun Masiku. Itu saja,” jelasnya.

Selain itu, Yasonna juga dimintai keterangan sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan terkait surat yang ia tandatangani untuk Mahkamah Agung (MA).

Surat tersebut meminta fatwa mengenai perbedaan tafsir antara KPU dan DPP terkait suara caleg yang meninggal dunia.

Harun Masiku, yang terlibat dalam kasus suap terkait penetapan anggota DPR terpilih periode 2019-2024, hingga kini masih buron sejak ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) pada Januari 2020.

Adapun KPK telah memperbarui daftar buronan Harun dengan foto-foto terbaru yang menunjukkan ciri fisiknya: tinggi badan 172 cm, tubuh kurus, berkacamata, dan berbicara dengan logat Toraja atau Bugis.

Selain Harun, kasus ini juga melibatkan mantan anggota KPU, Wahyu Setiawan, yang telah divonis bersalah dan saat ini menjalani masa bebas bersyarat dari hukuman tujuh tahun penjara di Lapas Kedungpane, Semarang.

KPK kembali mengimbau masyarakat untuk membantu mencari dan menangkap Harun Masiku.

“Kami berharap kerja sama publik untuk menangkap Harun dan menyerahkannya ke KPK,” ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika juga dinukil dari Antara.